Rabu, 07 Maret 2018

Kentang Goreng Tambi


Kentang Goreng, Kentang Asal  Tambi 


Dari Kiri, Awang, Samsul dan Galuh sedang masak kentang Tambi

Rabu malam, 7 Maret 2017, suasana malam di Mako Ubaloka (markas Komando Unit Bantu Pertolongan Pramuka) Kota Semarang, sepi, hanya ada Galuh (anggota Ubaloka) sedang tidur-tiduran. Mungkin lelah sehabis kuliah seharian, atau habis nge Grab, sampingan kuliah yang katanya lumayan untuk beli bensin dan beli jajan. Malam itu saya di kwarcab karena ada rapat lomba kwartir dan mempersiapkan administrasi lomba kwartir dari Saka Bakti Husada. 
Saya teringat di kulkas mako ada kentang yang tidak jadi dimasak tadi malam karena gas nya habis. Kentang ini adalah oleh-oleh dari pak Budi, seorang petani kentang di dusun Sikatok, Tambi, tempat istirahat sementara ranger hijau,  mobil tempur milik kak Heru yang lelah saat berjuang membawa kami berpetualang di Sikurnir. 
"Luh, masak kentang goreng yuk," kata saya. "Siap, 86" Kata galuh. 86 adalah bahasa komunikasi ala, anak2 saat berbicara lewat Rig atu HT yang artinya dimengerti. Galuh langsung mempersiapkan alat dan bahan. "Masak di rumah belakang ya" kata saya. Maksudnya adalah masak di gedung C, gedung paling belakang di komplesk kwarcab, karena saya merasa di sana cukup sepi, nyaman dan tidak menggangguk PSK (Penghuni Sanggar Kwarcab) yang lain. 
Galuh menyiapkan kompor lapangan kecil, gas, wajan, sutil, dan perlengkapan masak. Setelah semua siap dan dibawa ke rumah belakang, kami mulai mengolah. Kentanya kami iris persegi panjang ala stik kentang goreng KFC, di potong kecil tipis tipis. Awalnya galuh potong besar-besar, "weh, nek gedhe-gedhe ora renyah bro" kata saya. Saat motong-motong kentang ada Syamsul dari mushola, "Sul, ayo melu masak kentang". Akhirnya Samsul ikut serta dalam masak memasak kentang. Bagaimana cara masaknya kentang goreng saya jelaskan, kentang goreng ala Awang Wisnuaji :

Bahan :
  1. Kentang
  2. Minyak Goreng 
  3. Masako rasa Ayam 
  4. Air 
  5. Tepung Beras
  6. Tepung Terigu 
  7. Es Batu 
  8. Saus Pedas
Caca Memasak 
  1. Siapkan kentang potong menjadi stik (dikupas lebih baik, kemarin ga di kupas, karena malas)
  2. Rebus kentang dengan air yang sudah di campur dengan kaldu  (kalo ga ada masako cukup)
  3. kalo sudah mendidih diamkan selam 10 menit lalu tiriskan. 
  4. Setelah di tiriskan masukkan kentang rebus tersebut dalam air es. 
  5. siapkan tepung beras dan tepung terigu campung dengan komposisi yang sama
  6. baluri kentang rebus tersebut dengan tepung kering sampai merata
  7. goreng dengan minyak panas 
  8. tiriskan ketika sudah berwarna keemasan. 
Setelah saya jelaskan, saya mencari semua bahan yang ada, beli di pasar ngaliyan, Pasarnya sebelah kwarcab, untung ada dan masih buka. setelah seluruh bahan terkumpul, mulai lah kami memasak. 
gorengan pertama oke, sekali goreng langsung habis tak tersisa. gorengan kedua, ketiga, keempat, goreng langsung lahab. oalah kayaknya belum pernah makan kentang goreng. 

Kita sisihkan untuk Anak ubaloka dan DKC yang ada di sanggar, berbagi itu indah. Pukul 23.00 WIB sepertinya sudah terlalu kenyang untuk makan kentang goreng. Kita Akhiri proses memasak dan waktunya untuk bersih bersih. Pelanggaran Samsul menghilang, lagi memijat kata galuh.  oh ya sudahlah. Sisa kentang masih banyak di Mako, kalo mau masak ayo iuran beli gas.

Semoga besok ketika ke Tambi Ambil Ranger Hijau, di Dusun sikatok di beri lagi oleh pak budi petani kentang. Amin :)


Jumat, 30 Mei 2014

Islamic Center Samarinda

Masjid Islamic Center Samarinda



Masjid Islamic Center Samarinda
Ketika jalan-jalan ke samarinda jangan lupa mampir ke masjid islamic center, untuk salat dan berfoto-foto. Masjid ini adalah salah satu masjid termegah yang ada di asia tenggara. 
Proses pembangunan Islamic Center Samarinda dimulai pada tanggal 5 Juli 2001 ditandai dengan penekanan tombol pemancangan tiang pancang pertama proyek pembangunan islamic Center Samarinda oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada tanggal 5 Juli 2001. Dan tujuh tahun kemudian komplek Islamic Center Samarinda diresmikan oleh Presiden RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudoyono pada tanggal 16 Juni 2008.
Rancangan menara MICS di-ilhami dari menara masjid Nabawi di Madinah Almukarromah, dan kubah utamanya di-ilhami masjid Haghia Sophia di Istambul – Turki. Menempati area seluas +/- 8 hektar, menyediakan lahan terbuka bagi masyarakat kota Samarinda, termasuk area parkir dan taman yang luas lengkap dengan pohon kurma yang ditanam di halaman depan kawasan masjid menghadirkan kesan Timur Tengah di kota Samarinda. Luas bangunan utama Islamic Center Samarinda seluas 43.500 m2, luas bangunan 7.115 m2, luas lantai basement 10.235 m2, sementara lantai dasar masjid seluas 10.270 m2, dan lantai utama seluas 8.185 m2, sedangkan luas lantai mezanin 5.290 m2
MICS dilengkapi dengan 7 menara terdiri dari satu menara utama setinggi 99 meter terpisah dari bangunan utama masjid. Ketinggian 99 meter menara utama tersebut bermakna 99 isim asmaul husna atau 99 nama-nama Allah. Menara utama tersebut terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Empat menara penjuru setinggi 70 meter dibangun di empat penjuru masjid ditambah dua menara gerbang yang berada di sisi kiri dan kanan gerbang utama masing masing setinggi 57 meter. Enam menara ini juga bermakna sebagai enam rukun iman. Selain angka 99 dan angka 6 masih ada angka 33 di masjid ini mewakili 33 biji tasbih yang diwakili oleh jumlah anak tangga menuju lantai utama dari lantai dasar MICS. Menara utama MICS setinggi 99 meter sesuai dengan Isim Asmaul Husna.
Lantai Basement MICS digunakan untuk area parkir kendaraan dengan kapasitas 200 mobil dan 138 buah sepeda motor, toilet pria dan wanita untuk para jamaah. Dan Ground water Tank (GWT) sebagai penampungan air bersih untuk toilet dan tempat wudhu. MICS juga dilengkapi dengan Plaza Dalam (inner court yard) dan Plaza Luar mampu menampung jamaah sebanyak 10.000 orang. Di samping kiri dan kanannya difungsikan sebagai area parkir berkapasitas 391 mobil dan 430 sepeda motor. Di Plaza ini disediakan keran keran air di sisi kiri dan kanan yang berfungsi sebagai tempat wudhu.
Lantai dasar Islamic Center Samarinda dipergunakan sebagai ruang pertemuan. Biasanya dipakai untuk acara seminar dan resepsi pernikahan dengna daya tampung ruangan mencapai 5000 undangan. Permukaan lantai masjid ini ditutup dengan granit pilihan dengan aneka ragam corak menampilkan nuansa hangat namun tetap sejuk dengan pemakaian AC di dalam ruangan.
Di area lobi lantai dasar masjid ini juga menjadi tempat sebuah bedug berukuran besar yang dibuat dari sebatang kayu dari hutan Kalimantan utuh berdiameter 180 senti meter, diameter yang bahkan lebih tinggi dari rata rata tinggi orang Indonesia. Batang kayu untuk beduk yang tidak bulat sempurna membuat tampilan beduk ini sedikit berbeda dan cukup unik. Beduk besar ini merupakan sumbangan dari Bapak H. Suwarna (mantan) Gubernur Kalimantan Timur.
Menyangkut penerangan masjid di malam hari di Masjid Islamic Center Samarinda ini cukup mendapat perhatian dari Imam Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr KH Ali Mustafa Yakub saat bersama gubernur Kaltim Awang Faroek mengisi seminar sehari tentang ibadah qurban di Ruang Ruhui Rahayu, pada hari Selasa 9 November 2010. Beliau memberi saran agar bangunan megah tersebut tetap diberikan penerang yang cukup pada malam hari.
Hal tersebut sangat penting selain agar tetap memberikan keindahan di malam hari, juga akan menghindari kemungkinan terjadinya pemanfaatan yang keliru oleh masyarakat, Jika ini bisa dilakukan, justru daerah ini akan mendapat keuntungan yang lebih besar. Selain memberi kesan positif, keindahan Islamic Center, siang atau malam hari akan membantu kepentingan promosi daerah.
Saat ini Masjid Islamic Center Samarinda dilengkapi dengan sistim tata lampu yang sangat baik, menghadirkan Masjid Islamic Center Samarinda sebagai salah satu pemandangan indah di gelap malamnya kota Samarinda. Kemegahan Masjid Islamic Center Samarinda ini tampak begitu anggun dalam kemilau lampu yang meneranginya, Tak salah bila warga kota Samarinda berbangga hati dengan salah satu masjid termegah dan terindah di Asia Tenggara ini.
Kalau berkunjung ke masjid islamic center jangan lupa ya naik ke menara, kalo mau naik harus naik lift. Satu orang banyar antara Rp 5000-Rp 10.000. karena tarif pelajar dan umum berbeda. Dari atas menara akan terlihat betapa luar biasanya sungai mahakam. Lebar, dan panjang.. huih pokok nya pemandangannya luar biasa, selain kita juga dapat melihat kota samarinda yang tidakkalah mengesankan. Jangan lupa ya foto-foto buat kenang-kenangan.

info jalan-jalan lain

Mie ter enak di Semarang

Mie Lampung

 
Mie Lampung Pak Pono
Ada yang suka makan mie ? kalo suka perlu nyoba mie yang satu ini. Mie lampung namanya ? kenapa ya bisa di sebut mie lampung ? saya sendiri tidak begitu tahu. Mungkin asal muasalnya dari lampung ya ? salah satu provinsi yang ada di pulau sumatra.  Di Kecamatan Ngaliyan kota semarang ada warung kecil mie lampung. Tepatnya sekarang ada di pertigaan mau ke beringin, bekasnya pangkalan  Damri. Tempat ini baru, karena sebelumnya ada di sebelah jembatan pengilon atau jalan masuk perumahan Wahyu Utomo.
Warung ini setiap hari buka jam 10.00 WIB sampai jam 21.00 WIB, hari minggu dan libur tetap buka, kayak klinik aja ya. Sebenar nya mie lampung hampir sama dengan mie yang bernuansa oriental. Daftar menunya ada Fu mie, lao mei, kwe tiow rebus, dan goreng, fuyung hai, bakso goreng, cap jay dan masih banyak lagi.
Selain rasanya yang lezat, yang membuat warung mie lampung pak pono istimewa adalah porsinya yang jumbo, alias super besar. Satu porsi kwe tiow goreng berisi sepiring besar mie, tentu saja sangat cocok untuk cowok-cowok yang doyan makan. Dijamin pasti kenyang deh. Bagi yang porsi makan nya dikit bisa buat berdua atau pesan saja setengah porsi.
Walau porsi nya super besar tetapi terjangkau kok untuk ukuran mahasiswa. Rata-rata harganya antara Rp 8000,00-Rp 14000,00. kalo tetap ga punya duit nabung dulu atau siangnya ga makan siang ntar waktu magrib baru makan besar. Menu spesialnya adalah kwe tio goreng , sepiring fuyung hay dan minunya segelas es jeruk. Nyma-nyam dijamin pasti kenyang. 
 

Wisata Ke Berau

Jalan Jalan ke berau.
Saat nya jalan-jalan lagi ke berau. Kita mulai dari yogya, naik taxi Rp. 50.000 ke bandara. Terus kenal boarding Tax bandara Rp 35.000, yang agak mahal adalah ongkos pesawatnya sekitar Rp 1,3 juta waktu itu naik Sriwijaya. Lumayan di pesawat dapat makan mie dan minum kopi/teh. Perjalanannya harus transit dulu ke Balikpapan sekitar 2 jam, Sampai  Balikpapan wah, luar biasa Bandaranya, gede dan terlihat mewah. Berbeda dengan setahun yang lalu ketika saya kunjungi. Tapi tidak lama kami dibandara, karena pesawat transit sudah menunggu kami. Perjalanan kami teruskan ke berau. Awalnya saya pikir bakalan sepi nih perjalanan, tetapi begitu kami masuk pesawat ternyata salah, Pesawatnya full Penumpang. Rata-rata cowok, pekerja penambang Batu bara, memang berau adalah kotanya batu bara.
Samapai di bandara, kesanya hampir sama waktu balikpapan, Wau buset kota berau bandaranya oke, semarang, Jogja lewat. Bandaranya keren, tapi sepi ga ada pengunjung lain, rame di depan bandara hanya penunggu kedatangan dari penumpang pesawat kami. Penerbangan kami adalah penerbangan terakhir waktu itu, sekitar pukul 19.00 WITA. Naik taxi Rp 100.000 ke kota, taxinya ngebut, karena jalannya sepi, mungkin malam ya jadi sepi. Setengah jam kami di taxi mulai ada kehidupan, rumah-rumah terlihat, dan mulai ada keramaian. Tak pikir memang malam ya jadi sepi. Kami mencari tempat penginapan yang bersih tapi murah meriah dapatlah rekomendasi adalah penginapan tiara sanggam. Penginapannya murah sekitar 200 ribu untuk 2 orang tapi kamar mandi nya luar. udah ada AC, 2 bed dan TV.
Oh iya, sebelum jalan-jalan ke berau harus bawa uang yang lumayan ya, info saja, Walupun kita masih di Indonesia dan masih pake rupiah mata uangnya, tapi kayakknya kurs sudah berubah. Pecahan terkecil di sini adalah Rp 2.000, uang 1.000 atau 500 sudah hampir tidak ada. Mungkin ada tapi jumahnya tidak banyak, untuk mengganti pecahan itu biasnya di ganti permen. 1000 dapat 3 permen, 500 dapat 1 permen. J
Makan di sini kalo di penyetan atau orang di sisni menyebut lalapan paling tidak lag satu orang 35.000. karena es teh Rp 5000. Es jeruk 7.000. makan lalapan ayam Rp.30.000.00. untuk itu ada tempat makan faforit kami, murah meriah (untuk ukuran di berau) dan bisa ambil nasi sendiri (ini yang penting) adalah di warung Arema dan Warung Semarang. Lumayan Rp 20.000 sudah makan sederhana, Artinya Sayur, lauk, es teh . J atau menu waktu malam hari tentus aja Nasi goreng. Rp 15.000.
Jalanan di berau ternyata belum ada kata macet, Jalannya lengang, kendaraan masih jarang,. Kita bisa leluasa berkendara disini, saking leluasanya maka orang-orang di sini kalo jalan parah. Belok kanan belok kiri tampa reting, jadi walau lengan tetap waspada ya.  Kotanya bersih, dan yang keren. Pengemis, pengamen, asongan dan tukang parkir tidak ada. Kegiatan itu di larang oleh pemerintah. Yang aneh lagi di sini adalah orang  terbiasa membuka rumah dengan kunci masih menggantung, kunci motor tanpa di kunci stang, motor masih ada kuncinya di mana-mana. Kata orang sini aman saja. Buset hampir tidak ada tindak pencurian. Tapi walau gitu kelengkapan helm , SIM, STNK dll kudu lengkap. Polisi tidak kenal negosiasi. Ga bawa helm Rp 500.000, ga baw a SIM 1 juta. STNK ga di bawa motor di gelandang ke kantor polisi.  Ehm harus gitu ya biar tertib.
Di Berau kota batubara, tetapi kata orang sini kotanya ramai dulu, katanya sudah banyak tambang batu bara yang tutup karena sudah habis. Alasan yang lain adalah harga batu bara dunia sedang turun, maka harga jual tidak sebanding dengan harga produksi atau  biaya penambangan. Alhasil hanya sedikit tambang batu bara yang masih beroperasi.
Kota ini masih kalimantan banget, karena masih banyak penduduk asli, orang dayak walupun semakin tergusur. Orang jawa dan bugis mulai berdatangan di berau sebagai pekerja tambang atau pedangang. Di berau ada 3 daerah besar. Ada di tanjung redep sebagai pusat kotanya, sambiliung dan gunung Tabur.
Sambiliung merupakan cikal bakalnya di sama nasih banyak orang dayak dan masih ada keraton sambilung di tepian. Konon katanya keratonnya pecah ketika belanda datang. Muncul keraton baru di gunung tabung. Di sisi sungai lainnya. Oleh belanda politik adu domba dilakukan untuk memecah masyarakat di sama. Tetapi akhirnya ketika belanda kalah, dan masa kemerdekaan. Keraton sambilung dan keraton gunung tabur bersatu dan menjadi kota berau dan memilih tanjung redep sebagai pusatnya. Awalnya berau adalah Daerah Istimewa berau lo. Kayak di jogja.
Anak nongkorng berau suka sekali tuh nongkrong di pinggir sungai alias tepian, kayak di samarinda, walau tepiannya tak semeriah di samarinda. Yang tidak kalah hebah berau masih ada Masjid agung dan pasar yang gede se Indonesia.  Cukuplah jalan-jalan keberaunya. Masih banyak cerita sih, tentang pasar malam yang ada orang jual obat dengan pakean dayak. Unik lah.
Kalo ke berau jangan lupa bagi ceritanya
biaya ke berau 
info jalan-jalan lain

Balikpapan Pintu Gerbang Kaltim

Balikpapan Pintu Gerbang Kaltim

Balikpapan Pintu Gerbang Kaltim
Kota Balikapapan  kota yang berbeda dengan kota lain yang saya singgahi. Kesan pertama melihat kota ini, megah, dan bersih. Terlihat dari ketika turun dari pesawat di bandara Sepinggan, bandaranya alamah megah sekali, dengan bangunan yang baru, fasilitas yang mewah, dan tentu saja bersih. 
Keluar dari bandara, waktu itu naik taxi untuk mencari penginapan, terlihat bangunan mall super blog e walk, dan bangunan yang rapi tertata di bibir pantai, ehm ini benar kota yang gede. Jalanan nya sudah mulai sesak dengan kendaraan, walau belum separah Jakarta, Semarang atau Jogja. Tapi sudah terlihat bahwa kota ini adalah kota yang sesak penduduk. melihat dari jumlah pengendara yang banyak di jalan raya. 
satu yang hebat, sepanjang jalan dari bandara sepinggan menuju ke jalan ahmadyani, tidak ada reklame yang biasanya menjejal di antara tiang jalan dan pepohonan di jalan kota besar. Pemandangan yang langka. 
Setelah masuk penginapan, kami mencari makan, ketika itu kami makan di taman bekapai, di jalan soedirman, depan PLN. makanan nya sih hampir sama dengan di jogja, atau jatim, maklum di sini banyak perantau dari jawa. Yang beda adalah saat kita membayar.. ehm dalam hati mahal sekali. Memang ternyata banyak yang tidak tahu bahwa Balikpapan merupakan salah satu kota yang mempunyai biaya hidup yang tinggi di Indonesia. Kalo di bandingkan di jawa tengah atau Jogja, ya jauuh. Kalo orang jawa baru datang, mungkin belum menyesuaikan diri. Saran baru pendatang dari jawa, makanan yang pas di kantong adalah nasi goreng dan nasi kuning. rata-rata adalah Rp 10.000. dengan minum es teh 3.000. total ya 13.000
kalo murah lagi adalah tahu tek asal jatim . rata - rata harganya 7000, dengan telur 9.000. 
itu kalo pengen ngirit. 
ini awal kami di balikpapan. tunggu kabar dari kami ya.